HEMANGIOMA DAN ORAL TRUSH



BAB I
PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan - keadaan yang membutuhkan pemeriksaan.Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit bila dibandingkan dengan anak atau orang dewasa.Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Istilah hemangioma yang digunakan sangatlah luas. Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan berbagai kelainan perkembangan vaskular, termasuk di dalamnya penyakit akibat malformasi vaskular.Banyaknya klasifikasi-klasifikasi serta kemiripannya secara klinis membuat klinisi sulit membedakan lesi/tumor akibat malformasi vaskular dengan lesi/tumor hemangioma.Hemangioma muncul saat lahir, meskipun demikian dapat hilang sendiri beberapa bulan setelah lahir. Hemangioma dapat muncul pada setiap bagian tubuh, meskipun demikian hemangioma lebih mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi
Hemangioma adalah tumor pembuluh darah yang paling banyak di jumpai pada bayi, terjadi pada 10% anak kulit putih, dan sampai 20% pada bayi premature dengan berat badan <1000gr. Hemangioma paling sering terjadi pada kulit,sering kali soliter, lebih banyak waktu lahir. Hampir 60% di temukan di daerah kepala dan leher. Lesi ini di tandai oleh fase pertumbuhan proliferative yang berlangsung 6-10 bulan dan vase involusi dengan regresi hemangioma yang lambat. Hampir  50% lesi hilang pada usia 5 tahun dan 90% pada usia 10 tahun.
Oral trush adalah terinfeksinya membrane mikosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak - bercak putih dan membentuk plak - plak berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena adanya iritasi gastrointestinal. (Vivian, 2010. Salemba Medika)
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.

B. Rumusan Masalah
1)        Apa pengertian hemangioma dan oral trush?
2)        Apa etiologi terjadinya hemangioma dan oral trush?
3)        Bagaimanakah tanda-tanda terjadinya hemangioma dan oral trush ?


4)        Apa patofisiologi hemangioma dan oral trush?
5)        Bagaimana cara penanganan hemangioma dan oral trush ?

C. Tujuan
1)      Mengetahui pengertian hemangioma dan oral trush
2)      Mengetahui etiologi terjadinya hemangioma dan oral trush
3)      Mengetahui tanda-tanda terjadinya hemangioma dan oral trush
4)      Mengetahui patofisiologi hemangioma dan oral trush
5)      Mengetahui cara penanganan hemangioma dan oral trush




BAB II
PEMBAHASAN

A.   Hemangioma
1.      Pengertian Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau jaringan vaskular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun.Orang lebih mengenalnya sebagai tanda lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk benjolan.Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.Biasanya Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang setelah kelahiran (Vivian, 2010).

2.      Etiologi
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.

3.      Patofisiologi
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma, diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan membentuk pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel darah. Sifat pertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran basalis tipis. Proliferasi tersebut akan melambat dan akhirnya berhenti.
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari kehamilan, di dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga immature yang memiliki kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada usia 8 bulan sampai dengan 18 bulan pertama masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia demikian terbentuk hemangioma.
Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan).Proliferasi endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti atau involusi. Sebagian besar hemangioma akan mengalami involusi spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12 tahun.

4.      Klasifikasi dan Gambaran Klinis
Beberapa klasifikasi telah digunakan untuk mengelompokkan berbagai bentuk hemangioma, tetapi tidak seluruhnya dijelaskan secara rinci.Pada tahun 1982 Mulliken dan Glowacki memperkenalkan skema klasifikasi hemangioma berdasarkan pemeriksaan fisik, sifat klinik dan selular dari lesi.Mereka membagi tumor vasoformatif ke dalam dua kategori yaitu hemangioma dan malformasi vaskular.
Secara umum para ahli mengklasifikasikan hemangioma menjadi tiga jenis yaitu
a.       hemangioma kapiler
1)        Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
2)        Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.

b.      hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan.

c.       hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.

Gambaran klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya.Hemangioma kapiler (nevus strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh. Berbeda dengan hemangioma kapiler, lesi pada hemangioma kavernosum tidak berbatas tegas.
5.      Tanda-tanda  terjadinya hemangioma
Tanda-tanda terjadinya hemangioma yaitu :
a)      Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
b)      Pertumbuhan ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia 10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
c)      Adanya pola merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
d)     Pembuluh darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat anak berusia 7 tahun.
e)      Untuk hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali. Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.

6.      Penatalaksanaan
            Penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan.Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan. Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi besar, mengalami ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang vital (Vivian, 2010).
Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit.Akan tetapi, jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan hemangioma lebih lanjut. Dalam banyak kasus perlakuan tidak akan ditunjukkan. Jika pengobatan diperlukan, bagaimanapun, mungkin meliputi:
a.       Kortison  
Injeksi ke hemangioma atau diberikan secara oral melalui mulut.Jika diberikan secara oral untuk waktu yang lama memiliki efek samping termasuk peningkatan risiko infeksi sistemik, tekanan darah tinggi, diabetes, nafsu makan meningkat, iritasi lambung, penekanan pertumbuhan, dll.
b.      Berdenyut Dye Laser Therapy
Terapi ini memperlakukan pembuluh darah dangkal terbaik.Jika perawatan ini dianjurkan biasanya diperuntukkan bagi komponen dangkal hemangioma, ditandai dengan lesi, datar merah.Hal ini biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan laser jarak 2-4 minggu.
c.       Antibiotik
Jika hemangioma yang terinfeksi dan membukanya dapat diobati dengan kursus singkat antibiotik dan pembersihan luka sehari-hari.
d.      Alpha Interferon
Terapi ini terbatas pada yang paling parah dan hemangioma berpotensi mengancam kehidupan.Ini melibatkan pemberian obat sistemik melalui tembakan harian, biasanya ke kaki, selama beberapa bulan.Hal ini biasanya diberikan kepada bayi oleh orang tua di bawah arahan dan pengawasan dokter.Terapi ini memiliki efek samping yang serius yang potensial termasuk efek neurologis, kelainan darah dan lain-lain.
e.       Operasi pengangkatan
Dalam kasus yang jarang, hemangioma dapat diangkat dengan operasi terutama jika mereka tidak mungkin untuk menyelesaikan secara spontan atau menimbulkan distorsi jaringan signifikan dan deformasi.


B.  Oral Trush
1.    Pengertian Oral Trush
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik.Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.

2.      Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu mikroorganisme laintertekan.Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika, malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme.Infeksi berat dapat menyebar menuruni esophagus.

3.      Tanda dan gejala
Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur.Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya berkurang (Sudarti, 2010).
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau kekuningan.Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput. Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul (Sudarti, 2010).
Biasanya pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas.Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul cuma satu.Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik.Namun sariawan karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur.Biasanya memakan waktu penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut.Tetapi, sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat pembuluh darah (Sudarti,  2010).
Secara keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :
1)   Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
2)   Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3)   Mukosa mulut mengelupas
4)   Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5)   Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6)   Gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
7)   Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus
8)   Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel

4.      Patofisiologi
Infeksi mulut yang disebabkan oleh kandida albicans pada neonatus. Pada keadaan daya tahan tubuh bayi menurun, dapat juga sebagai komplikasi akibat penggunaan antibiotik lama. Infeksi mula-mula terdapat di mulut kemudian di esofagus ke traktus digestifus kemudian menimbulkan diare.
  
5.      Penatalaksanaan
Oral trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi lebih baik jika diberikan pengobatan dengan cara berikut :
1)      Bedakan oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
2)      Apabila sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati dengan pemberian antibiotic berspektrum luas.
3)      Jaga kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
4)      Bersihkan daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan juga bersih.
5)      Pada bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam membersihkan botol susu.
6)      Berikan terapi pada bayi.
a)    1 ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4 kalu sehari dengan interval setiap 6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak menyebar luas ke rongga mulut.
b)   Gentian violet 3 kali sehari (Vivian.2010).




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau tumor vascular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebihan) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah. Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Terdapat beberapa macam hemangioma yaitu : Intradermal kapler, kavernosa, campuran.
Oral trush adalah terinfeksinya membran mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut. Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam. Seiring dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif.


B. Saran                                                                          
1)       Diharapkan pada pembaca agar mengetahui pengertian hemangioma dan oral trush
2)      Diharapkan pada pembaca agar mengetahui etiologi terjadinya hemangioma dan oral trush
3)      Diharapkan pada pembaca agar mengetahui tanda-tanda terjadinya hemangioma dan oral trush
4)      Diharapkan pada pembaca agar mengetahui patofisiologi hemangioma dan oral trush
5)      Diharapkan pada pembaca agar mengetahui cara penanganan hemangioma dan oral trush


DAFTAR PUSTAKA

Dewi Lia Vivian Nanny. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Deslidel, dkk. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : EGC.
Junadi, Purnawan. 1982. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.






 HEMANGIOMA DAN ORAL TRUSH




 
















PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA
2016







KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullah, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulisan laporan penyuluhan ini yang berjudul “Hemangioma dan Oral Trush” ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan mata kuliah.
Shalawat dan salam penulis panjatkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telahmembawa umatnya dari alam kebodohan ke alam  yang  penuh pengetahuan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Nurhidayati, MPH selaku direktur diploma III kebidanan
2.      Ibu Dewi Maritalia, M.Kes selaku wakil direktur I diploma III kebidanan
3.      Bapak Drs. Yusri Yusuf, MM selaku wakil direktur II diploma III kebidanan
4.      Ibu Siti Rahmah, M.Kes selaku wakil direktur III diploma III kebidanan
5.      Ibu Herrywati Tambunan, S. Tr. Keb(selaku pembimbing kami)
6.      Para dosen beserta staf-stafnya
7.      Dan kepada teman-teman seperjuangan
Penulis menyadari laporan penyuluhan ini masih banyak kekurangan dan jauhdari kesempurnaan baik dari segi materimaupun penulisan, disebabkan karena penulis mempunyai keterbatasan dalam hal ilmu dan pengetahuan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa mendatang.Semoga laporan ini dapat memberikan manfaatbagi penulis maupun pembaca.Amin ya rabbal ‘alamin.


MatangglumpangDua, 10 Oktober 2016


Kelompok 7




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ..................................................................................        ii
DAFTAR ISI .................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................        1
A.    Latar Belakang ......................................................................................        1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................        1
C.     Tujuan....................................................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................        3
A.    Hemangioma..........................................................................................        2
B.     Oral Trush..............................................................................................        8
BAB III PENUTUP ......................................................................................      12
A. Kesimpulan ............................................................................................      12
B. Saran ......................................................................................................      12
DAFTAR PUSTAKA