PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar
bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan - keadaan yang membutuhkan pemeriksaan.Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit bila dibandingkan dengan anak atau orang
dewasa.Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan
bakteri, virus dan parasit.
Istilah
hemangioma yang digunakan sangatlah luas. Hemangioma dipakai sebagai istilah
untuk menjelaskan berbagai kelainan perkembangan vaskular, termasuk di dalamnya
penyakit akibat malformasi vaskular.Banyaknya klasifikasi-klasifikasi serta
kemiripannya secara klinis membuat klinisi sulit membedakan lesi/tumor akibat
malformasi vaskular dengan lesi/tumor hemangioma.Hemangioma muncul saat lahir,
meskipun demikian dapat hilang sendiri beberapa bulan setelah lahir. Hemangioma
dapat muncul pada setiap bagian tubuh, meskipun demikian hemangioma lebih
mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala
bayi
Hemangioma
adalah tumor pembuluh darah yang paling banyak di jumpai pada bayi, terjadi
pada 10% anak kulit putih, dan sampai 20% pada bayi premature dengan berat
badan <1000gr. Hemangioma paling sering terjadi pada kulit,sering kali
soliter, lebih banyak waktu lahir. Hampir 60% di temukan di daerah kepala dan
leher. Lesi ini di tandai oleh fase pertumbuhan proliferative yang berlangsung
6-10 bulan dan vase involusi dengan regresi hemangioma yang lambat. Hampir 50%
lesi hilang pada usia 5 tahun dan 90% pada usia 10 tahun.
Oral
trush adalah terinfeksinya membrane mikosa, mulut bayi oleh jamur candidiasis
yang ditandai dengan munculnya bercak - bercak putih dan membentuk plak - plak
berkeping di mulut. Biasanya penderita akan menunjukkan gejala demam karena
adanya iritasi gastrointestinal. (Vivian, 2010. Salemba Medika)
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau
lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun
lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan dengan
antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan
peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem
kekebalan.
B. Rumusan Masalah
1)
Apa
pengertian hemangioma dan oral trush?
2)
Apa
etiologi terjadinya hemangioma dan oral trush?
3)
Bagaimanakah
tanda-tanda terjadinya hemangioma dan oral trush ?
4)
Apa
patofisiologi hemangioma dan oral trush?
5)
Bagaimana
cara penanganan hemangioma dan oral trush ?
C. Tujuan
1)
Mengetahui
pengertian hemangioma dan oral trush
2)
Mengetahui
etiologi terjadinya hemangioma dan oral trush
3)
Mengetahui
tanda-tanda terjadinya hemangioma dan oral trush
4)
Mengetahui
patofisiologi hemangioma dan oral trush
5)
Mengetahui
cara penanganan hemangioma dan oral trush
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hemangioma
1. Pengertian
Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor
jaringan lunak atau jaringan vaskular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan
yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada
setiap jaringan pembuluh darah.Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir
dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun.Orang lebih mengenalnya sebagai
tanda lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak
berbentuk benjolan.Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.Biasanya
Hemangioma sudah nampak sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah
beberapa minggu setelah kelahiran (70%). Hemangioma muncul di setiap tempat
pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki atau dada.
Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma
dapat hilang setelah kelahiran (Vivian, 2010).
2. Etiologi
Penyebab
hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.Angiogenesis sepertinya memiliki
peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast
Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai
peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan
angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya
gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth
factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.
3. Patofisiologi
Ada beberapa
hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma, diantaranya
menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel
endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur
dengan membentuk pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi
sel-sel darah. Sifat pertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran
basalis tipis. Proliferasi tersebut akan melambat dan akhirnya berhenti.
Hipotesis
dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari kehamilan, di
dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga
immature yang memiliki kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada
usia 8 bulan sampai dengan 18 bulan pertama masa kehidupan setelah dilahirkan
maka pada usia demikian terbentuk hemangioma.
Selama
aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan tissue
inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan
jaringan).Proliferasi endotelium kembali normal setelah fase proliferasi
berhenti atau involusi. Sebagian besar hemangioma akan mengalami involusi
spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12 tahun.
4.
Klasifikasi dan Gambaran Klinis
Beberapa klasifikasi telah digunakan
untuk mengelompokkan berbagai bentuk hemangioma, tetapi tidak seluruhnya
dijelaskan secara rinci.Pada tahun 1982 Mulliken dan Glowacki memperkenalkan
skema klasifikasi hemangioma berdasarkan pemeriksaan fisik, sifat klinik dan
selular dari lesi.Mereka membagi tumor vasoformatif ke dalam dua kategori yaitu
hemangioma dan malformasi vaskular.
Secara umum para ahli
mengklasifikasikan hemangioma menjadi tiga jenis yaitu
a.
hemangioma kapiler
1)
Strawberry
hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma
kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak
sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah
menyala, tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan.
Ukuran dan dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah
terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh
memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih
mendatar.
2) Granuloma
piogenik
Lesi ini
terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi
bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder.
Lesi biasanya solitar, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering
mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang
cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi
mudah berdarah.
b.
hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak
berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah
ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila
dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang
mengadakan involusi spontan.
c.
hemangioma
campuran
Jenis ini terdiri
atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya
juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada
ekstrimitas inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir
atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang
kemudian pada perkembangannya dapat
memberi gambaran keratotik dan verukosa.
Gambaran
klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya.Hemangioma kapiler (nevus
strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk
lobular, berbatas tegas, yang dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh.
Berbeda dengan hemangioma kapiler, lesi pada hemangioma kavernosum tidak
berbatas tegas.
5. Tanda-tanda
terjadinya hemangioma
Tanda-tanda
terjadinya hemangioma yaitu :
a) Tampak seperti tanda lahir, tetapi
pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
b) Pertumbuhan ini mulai menyusut dan
melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia 10-12 tahun,
kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
c) Adanya pola merah terang yang
timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut hemangioma
stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
d) Pembuluh darah vena yang menyebar
dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma mulai menyusut,
warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat
anak berusia 7 tahun.
e) Untuk hemangioma yang muncul pada
lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti lebam atau
kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali.
Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.
6. Penatalaksanaan
Penyakit ini munculnya cepat setelah
bayi lahir dan menetap hingga usia balita, antara usia 5-7 tahun.
Hemangiomainfantil dengan ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja
khususnya pada fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan
tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang tua pasien
perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan perjalanan klinisnya sehingga
tidak terjadi kecemasan.Memotivasi orangtua pasien untuk memeriksakan secara
berkala untuk follow-up perkembangan hemangioma infantil perlu dilakukan.
Pemeriksaan yanglebih sering perlu dilakukan apabila lesi besar, mengalami
ulserasi,multipel, atau terletak pada struktur anatomi yang vital (Vivian, 2010).
Untuk
mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit.Akan tetapi,
jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti
keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera
berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan
hemangioma lebih lanjut. Dalam banyak kasus perlakuan tidak akan ditunjukkan.
Jika pengobatan diperlukan, bagaimanapun, mungkin meliputi:
a.
Kortison
Injeksi ke hemangioma atau diberikan
secara oral melalui mulut.Jika diberikan secara oral untuk waktu yang lama
memiliki efek samping termasuk peningkatan risiko infeksi sistemik, tekanan
darah tinggi, diabetes, nafsu makan meningkat, iritasi lambung, penekanan
pertumbuhan, dll.
b.
Berdenyut Dye Laser Therapy
Terapi ini memperlakukan pembuluh
darah dangkal terbaik.Jika perawatan ini dianjurkan biasanya diperuntukkan bagi
komponen dangkal hemangioma, ditandai dengan lesi, datar merah.Hal ini biasanya
diberikan dalam serangkaian perawatan laser jarak 2-4 minggu.
c.
Antibiotik
Jika hemangioma yang terinfeksi dan
membukanya dapat diobati dengan kursus singkat antibiotik dan pembersihan luka
sehari-hari.
d.
Alpha Interferon
Terapi
ini terbatas pada yang paling parah dan hemangioma berpotensi mengancam
kehidupan.Ini melibatkan pemberian obat sistemik melalui tembakan harian,
biasanya ke kaki, selama beberapa bulan.Hal ini biasanya diberikan kepada bayi
oleh orang tua di bawah arahan dan pengawasan dokter.Terapi ini memiliki efek
samping yang serius yang potensial termasuk efek neurologis, kelainan darah dan
lain-lain.
e.
Operasi pengangkatan
Dalam
kasus yang jarang, hemangioma dapat diangkat dengan operasi terutama jika
mereka tidak mungkin untuk menyelesaikan secara spontan atau menimbulkan
distorsi jaringan signifikan dan deformasi.
B.
Oral
Trush
1. Pengertian
Oral Trush
Oral Thrush adalah kandidiasis
selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan kadang-kadang palatum,
gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari
bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan
permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi
yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan buruk, pasien dengan
tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani pengobatan
dengan antibiotik.Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut
dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem
kekebalan.
2. Etiologi
Pada umumnya oral thrush disebabkan
oleh jamur candida albicans yang ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi
selama persalinan(saat bayi baru lahir) atau transmisi melalui botol susu dan
puting susu yang tidak bersih, atau cuci tangan yang tidak benar. Oral thrush
pada bayi terjadi 7-10 hari setelah persalinan. Jamur candida albicans bersifat
saprofit sehingga jika daya tahan tubuh bayi turun atau pada pengguna
antibiotika yang lama dapat terjadi pertumbuhan jamur ini secara cepat dan
dapat menimbulkan infeksi berupa oral thrush dan diare, sehingga apabila
penggunaan antibiotik tertentu pada usia dibawah 1 tahun akan mengakibatkan
sariawan atau oral thrush yang menetap.
Candida albicans tahan terhadap
hampir semua antibiotika yang biasa dipergunakan dan dapat berkembang sewaktu
mikroorganisme laintertekan.Oral thrush juga dapat terjadi karena bakteri di
dalam mulut karena kurang menjaga kebersihan di mulut. Lesi-lesi mulut
mempunyai konsistensi yang lunak, menonjol, bercak-bercak keputihan yang menutupi
daerah-daerah yang kecil atau luas pada mukosa mulut, bercak bercak dapat
dihapus dan meninggalkan permukaan daging yang berdarah.
Keadaan ini didukung oleh abrasi
mulut, kurangnya kebersihan mulut, superinfeksi setelah terapi antibiotika,
malnutrisi, cacat imunologi, dan hipoparatiroidisme.Infeksi berat dapat
menyebar menuruni esophagus.
3. Tanda dan gejala
Pada
bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius,
mengeluarkan air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau makanan
dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya
disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat kuman atau jamur.Sedangkan
pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu makannya
berkurang (Sudarti, 2010).
Bentuk
sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau
kekuningan.Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput.
Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus.
Besarnya sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya
bisul (Sudarti, 2010).
Biasanya
pemunculan vesikel ini bersamaan dengan timbulnya panas. Adakalanya vesikel baru muncul 1-2
hari setelah panas.Kadang malah tanpa disertai panas, jika vesikel yang muncul
cuma satu.Yang membuat panas umumnya sariawan karena jamur candida atau virus herpes.Sebetulnya
sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik.Namun sariawan karena
jamur harus diobati dengan obat anti-jamur.Biasanya memakan waktu penyembuhan
sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan. Memang
tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut.Tetapi,
sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat
pembuluh darah (Sudarti, 2010).
Secara
keseluruhan Gejala oraltrush yaitu :
1)
Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang
sulit dihilangkan.
2)
Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3)
Mukosa mulut mengelupas
4)
Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut
sampai bibir memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan
kemudian berdarah.
5)
Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi
berbenjol kecil) menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama
hingga beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6)
Gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40
derajat Celcius
7)
Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol
bahkan ASI, dan gelisah terus
8)
Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya.
Secara psikis, dia akan rewel
4. Patofisiologi
Infeksi mulut yang disebabkan oleh kandida albicans pada neonatus. Pada
keadaan daya tahan tubuh bayi menurun, dapat juga sebagai komplikasi akibat
penggunaan antibiotik lama. Infeksi mula-mula terdapat di mulut kemudian di
esofagus ke traktus digestifus kemudian menimbulkan diare.
5. Penatalaksanaan
Oral
trush pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi lebih baik jika
diberikan pengobatan dengan cara berikut :
1) Bedakan
oral trush dengan endapan susu pada mulut bayi.
2) Apabila
sumber infeksi berasal dari ibu, maka ibu harus segera diobati dengan pemberian
antibiotic berspektrum luas.
3) Jaga
kebersihan dengan baik, terutama kebersihan mulut.
4) Bersihkan
daerah mulut bayi setelah makan ataupun minum susu dengan air matang dan juga
bersih.
5) Pada
bayi yang minum susu dengan menggunakan botol, gunakan teknik steril dalam
membersihkan botol susu.
6) Berikan
terapi pada bayi.
a) 1
ml larutan Nystatin 100.000 unit diberikan 4 kalu sehari dengan interval setiap
6 jam. Larutan diberikan dengan lembut dan hati-hati agar tidak menyebar luas
ke rongga mulut.
b) Gentian
violet 3 kali sehari (Vivian.2010).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak atau
tumor vascular jinak akibat proliferasi (pertumbuhan yang berlebihan) dari
pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan
pembuluh darah. Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas.
Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.
Terdapat beberapa macam hemangioma yaitu : Intradermal kapler, kavernosa,
campuran.
Oral trush adalah terinfeksinya membran
mukosa mulut bayi oleh jamur Candidiasis yang ditandai dengan munculnya
bercak-bercak keputihan dan membentuk plak-plak berkeping di mulut. Oral trush
adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam. Seiring dengan bertambahnya usia, angka
kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik
atau imunosupresif.
B. Saran
1)
Diharapkan pada
pembaca agar mengetahui pengertian
hemangioma dan oral trush
2)
Diharapkan pada pembaca agar mengetahui etiologi terjadinya hemangioma dan oral
trush
3)
Diharapkan pada pembaca agar mengetahui tanda-tanda terjadinya hemangioma dan
oral trush
4)
Diharapkan pada pembaca agar mengetahui patofisiologi hemangioma dan oral trush
5)
Diharapkan pada pembaca agar mengetahui cara penanganan hemangioma dan oral trush
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Lia Vivian Nanny. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan
Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika.
Deslidel,
dkk. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : EGC.
Junadi, Purnawan. 1982. Kapita Selekta Kedokteran,
Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
HEMANGIOMA DAN ORAL TRUSH
PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEBIDANAN
UNIVERSITAS
ALMUSLIM
MATANGGLUMPANGDUA
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullah, berkat rahmat dan hidayah Allah
SWT, penulisan laporan penyuluhan ini yang berjudul “Hemangioma dan Oral Trush”
ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi
syarat dalam menyelesaikan mata kuliah.
Shalawat dan salam penulis panjatkan kepangkuan Nabi
Besar Muhammad SAW, yang telahmembawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang
penuh pengetahuan.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Nurhidayati,
MPH selaku direktur diploma III kebidanan
2.
Ibu Dewi Maritalia,
M.Kes selaku wakil direktur I diploma III kebidanan
3.
Bapak Drs. Yusri
Yusuf, MM selaku wakil direktur II diploma III kebidanan
4.
Ibu Siti Rahmah,
M.Kes selaku wakil direktur III diploma III kebidanan
5.
Ibu Herrywati Tambunan, S. Tr. Keb(selaku
pembimbing kami)
6.
Para dosen beserta
staf-stafnya
7.
Dan kepada teman-teman
seperjuangan
Penulis menyadari laporan penyuluhan ini masih
banyak kekurangan dan jauhdari kesempurnaan baik dari segi materimaupun
penulisan, disebabkan karena penulis mempunyai keterbatasan dalam hal ilmu dan
pengetahuan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa mendatang.Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaatbagi penulis maupun pembaca.Amin ya rabbal ‘alamin.
MatangglumpangDua,
10 Oktober 2016
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A.
Latar Belakang ...................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A.
Hemangioma.......................................................................................... 2
B. Oral
Trush.............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA